Contoh CERPEN yang Singkat

Contoh CERPEN yang Singkat

Wednesday, May 28, 20140 comments



PENGORBANAN SEORANG SAHABAT

           
Ada 2 orang sahabat yang bernama LISA MARDITA dan VINO RAMADHAN. Mereka selalu bersama, berangkat sekolah bersama, jalan bersama, dll. Mereka sudah berteman sejak kecil sampai sekarang. Mereka sekolah di tempat yang sama juga mulai dari TK, SD, SMP,  bahkan SMA. Sekarang mereka sudah duduk di bangku SMA kelas X, sekolah di SMAN  2 SENGKANG. Vino selalu jemput Lisa kalau berangkat sekolah, jalan, atau yang lainnya.

Pagi yang cerah tepatnya hari senin, seperti biasa mereka berangkat sekolah. Vino dengan setia menjemput Lisa, mereka berangkat lebih pagi dari biasanya. Setelah Lisa dijemput dengan Vino, mereka berdua menuju sekolah. Sesampainya mereka di sekolah, bel sekolah telah berbunyi waktunya untuk upacara hari senin. Vino menarik tangan Lisa, karena dia takut terlambat. Lisa pun kaget tangannya ditarik oleh Vino dengan begitu keras, sehingga tangan Lisa sakit.
“Aduh sakit Vino...” Lisa menjerit kesakitan.

Mendengar suara Lisa yang kesakitan, Vino pun melepas tangan Lisa. Untunglah mereka tidak terlambat. Kalau sampai terlambat, pasti mereka akan dihukum.
“Maaf Lis.. Aku tidak bermaksud untuk menarik tanganmu, karena tadi bel sudah berbunyi. Sehinnga aku kaget dan di pikiranku hanya terbayang akan rasa takut terlambat!!” kata Vino merasa bersalah.
“Ya nggak pa-pa kok.. Tetapi lain kali jangan seenaknya narik-narik seperti itu” jawab Lisa yang masih kesal.
“Ya... Aku janji nggak akan ngulangi lagi. Jangan marah dong!!” kata Vino dengan nada memohon.
“Hmm... Aku nggak marah kok” jawab Lisa singkat
“Makasih ya...” kata Vino dengan senang karena telah dimaafkan oleh Lisa.
Semua murid segera berlarian menuju ke lapangan tengah untuk mengikuti upacara hari senin, termasuk Vino dan Lisa. Semua murid berbaris menurut kelasnya masing-masing. Vino dan Lisa satu kelas, sehingga mereka baris bersama. Saat upacara akan di mulai, tiba-tiba ada seorang cowok datang dan berbaris dekat Lisa. Lisa pun kaget dengan kedatangan cowok tersebut. Kemudian Lisa melihat cowok itu dengan saksama mulai dari atas sampai ke bawah, ganteng, dan keren. Sesuatu yang aneh terjadi kepadaku jantungku berdetak dengan cepat, darahku seperti mengalir dengan deras hingga kepalaku dan wajahku merah, aku berkata dalam hati “perasaan apa ini mengapa aku jadi aneh kayak gini? Apa yang terjadi denganku? Apakah ini rasanya jatuh cinta pada pandangan pertama? Aku jatuh cinta padanya?” tapi tak dapat ku pungkiri aku memang jatuh cinta padanya. Tiba-tiba cowok itu berbicara dengan Lisa.
“Boleh kenalan nggak..?” kata cowok itu
“Hmm.. ngomong dengan si..” jawab Lisa menunjuk teman sebelahnya yaitu Vino
“Sama kamulah..!! Memangnya di sebelahku itu ada cewek lain selain kamu?” cowok itu memotong kata-kata Lisa
“Oo.. Aku kira ngomong sendiri.. Hehehehe” . Namaku Lisa.. kamu sendiri siapa? jawab Lisa dengan tertawa
“Hmm.. Lisa,nama yang bagus. Aku Gio..” kata Gio yang sedkit gombal.
“Ah.. bisa aja kamu..”

Akhirnya upacara pun selesai. Semua murid yang ada di lapangan kini menuju kelasnya masing-masing. Termasuk Lisa, Vino, dan Gio. Vino pun langsung berjalan bersama Lisa untuk menuju ke kelas. Murid-murid di SMA tersebut menyangka bahwa Vino dan Lisa berpacaran, karena di mana ada Vino pasti ada Lisa dan sebaliknya. Pada saat upacara, Vino tahu bahwa sahabatnya berkenalan dengan cowokyang bernama Gio.

Beberapa jam kemudian bel sekolah pun berbunyi, itu waktunya bel pulang. Tak lupa Vino mengantarkan Lisa teman kecilnya tersebut. Seperti biasa, mereka berdua saat pulang sekolah pasti mampir dulu ke sebuah tempat yang mereka temui dijalanan saat mau pulang menuju rumah. Mereka mampir ke sebuah warung untuk makan, lalu ke toko baju utnuk membeli baju. Kemudian tak lupa juga ke toko aksesoris, karena Lisa paling suka dengan pernak-pernik untuk di koleksinya.

Saat di tengah perjalanan menuju rumah, Lisa curhat kepada Vino apa yang terjadi dengan dia saat upacara tadi.
“Vino.. Aku mau curhat.. Boleh nggak?” kata Lisa dengan wajah sedikit berharap Vino mau mendengarkan curhatannya.
“Hmm.. Boleh kok.. Memangnya mau curhat apa?” jawab Vino singkat.
“Gini.. Aku senang deh tadi bisa kenalan dengan Gio..”
“Kenapa kok bisa senang..?” jawab Vino dengan nada yang agak heran.
“Ya.. aku juga nggak tahu.. Saat aku kenalan tadi jantungku berdetak begitu cepat. Apa aku jatuh dengan Gio ya?” kata Lisa dengan tersenyum.
“Hah.. Secepat itukah?” jawab Vino dengan nada agak marah.
“Kok marah sih kamu..?”
“Aku nggak marah kok hanya kaget dan heran aja..”
“Ya.. aku juga nggak tahu.. Kenapa bisa begini..”

Kemudian mereka tiba di rumah mereka masng-masing. Lalu, Vino merenung dan berkata dalam hati, “Kenapa aku marah setelah mendengar semua curhatan sahabatku?”. Dia terus bertanya-tanya pada dirinya, “kenapa dengan aku sebenarnya?  Apa yang terjadi padaku?  Aku bingung.. Apa aku selama ini sudah jatuh cinta pada sahabatku sendiri? Ini tidak boleh terjadi....”

Diam-diam ternyata Vino sudah jatuh cinta kepada sahabatnya itu. Tetapi dia juga tahu, kalau Lisa hanya menganggap dia tidak lebih dari seorang sahabat kecilnya. Dia tidak mau mengatakannya kepada Lisa, karena dia tidak mau kehilangan sahabatnya hanya gara-gara dia mencintai sahabatnya sendiri. Dia lebih baik kehilangan cinta daripada kehilangan sahabat yang selama ini menemaninya.

Share this article :

Post a Comment

 
Member Of Komunitas Blogger Wajo - Template By ONLINE AND READING
Copyright © 2013. ONLINE AND READING - All Rights Reserved